Studi Kasus

Place (Saluran distribusi) Menurut Fuad et al., (2001 : 129) adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya sudah ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada konsumen. Para penyalur dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar. Penentuan jumlah penyalur juga merupakan masalah yang penting untuk dipertimbangkan; dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan sifat produk yang ditawarkan. Barang kebutuhan sehari-hari misalnya, membutuhkan banyak penyalur, sedangkan barang-barang berat seperti peralatan industri tidak demikian. Kesalahan dalam menentukan jumlah penyalur akan mendatangkan persoalan baru bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur yang terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian dan biaya. Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan menentukan jumlah penyalur. Jika disimpulkan, saluran distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang saling tergantung dalam proses mempermudah penyaluran produk dari produsen ke konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi.

Kasus yang kami pilih dalam menerapkan teori place (saluran distribusi) inii adalah saluran distibusi Wal Mart.Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di dunia yang melayani bukan saja pasar lokal tetapi telah terjun dalam pasar global, hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah memiliki lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 144 negara. Salah satu keberhasilan Wal-Mart menjadi perusahaan global adalah dengan penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan harga rendah dapat tercapai.

Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan, dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.

Hasil lainnya dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan komputernya langsung ke komputer produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan penghematan tersebut pada pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membelli dengan harga lebih murah, plus biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low Price”.

Identifikasi Masalah
  1. Apa Strategi distribusi yang dilakukan oleh Wal-Mart dalam menerapkan strategi dalam menjual   produk bermerek dengan harga rendah dapat tercapai ?
  2. Apa basis yang dibagun oleh Wal-Mar pada keunggulan kompetitifnya ?
  3. Bagaimana sistem pengendalian Wal-Mart membantu pelaksanaan strategi perusahaan ?